Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Klasifikasi Keanekaragaman Hayati      



Sejak jaman dahulu, manusia mempunyai keinginan mengenal dan memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia ilmu, keanekaragaman hayati dipelajari untuk keperluan ilmiah dan sangat bermanfaat untuk pengembangan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Cabang - cabang biologi seperti botani dan zoologi memerlukan data atau gambaran menyeluruh tentang hewan dan tumbuhan yang ada di bumi ini.
         sebagian hewan dan tumbuhan telah diidentifikasi dan diberi nama , tetapi sebagian lagi belum. Dari hasil studi diperkirakan jumlah jenis tumbuhan di bumi lebih  dari 300.000 dan jumlah hewan sekitar 1.000.000.

1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan objek studi mahluk hidup yang sangat beranekaragam, sehingga akan lebih mudah mempelajarin
Secara singkat klasifikasi bermanfaat bagi manusia antara lain :
a. untuk penelitian lebih lanjut sehingga mahluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi dapat lebih dimanfaatkan .
b. Untuk dipelajari agar dapat melestarikan keanekaragamn hayati dimasa mendatang.
c.Untuk mengetahui hubungan antara organisme satu dengan yang lain.

2.Proses dan Hasil Klasifikasi

Proses klasifikasi mahluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri - ciri yang dimiliki mahluk hidup  tersebut. Jadi suatu kelompok akan terbentuk dari berbagai jenis hewan yang memiliki ciri berbeda membentuk kelompok lain. Langkah selanjutnya kita berikan nama masing - masing kelompok tersebut.

3. Tata Nama Mahluk Hidup

Hingga abad ke-18 semua naskah ilmu pengetahuan ditulis dalam bahasa latin sebagai bahasa para ilmuwan.

Nama hewan dan tumbuhan menggunakan bahasa Latin dan memakai nama yang panjang (polinomial). Contoh pada tumbuhan: Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang dan memiliki bunga berbentuk payung (Sambuctrs caulea rboreofl oribus umbellaits). Setelah Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem penulisan baru, penulisan polinomial diubah kebinomial.

Beberapa prinsip utama dari sistem penamaan Carolus Linnaeus,
a. Menggunakan bahasa latin
b. Menggunakan kategori
c. Menggunakan dua kata
Di dalam klasifikasi , mahluk hidup dikelompokkan dalam kelompok besar hingga  kelompok kecil  . Kategori yang digunakan Linnaeus pada waktu iru adalah :
Kingdom (kerajaan)
Filum (Keluarga besar)
Class (Kelas)
Ordo (bangsa)
Famili (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Urutan dari kingdom ke spesies adalah menurut persamaan ciri - ciri yang paling umum kemudian makin kebawah persamaan ciri - ciri makin khusus dan perbedaan ciri - ciri makin kecil.

Prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam sistem klasifikasi menurut C. Linnaeus adalah penggunaan dua kata untuk pemberian nama khusus, yiatu nama genus dan spesies dari suatu mahluk hidup.
Cara ini kemudian dinamakan binominal nomenclatur artinya adalah pemberian nama mahluk hidup dengan dua kata. kata pertama menunjukkan genus, sedangkan kata kedua menunjukkan spesies.
Aturan ini kemudian dibakukan secara internasional  dan menjadi  nama universal untuk semua negara. sebagai contoh burung gereja diberi  nama Passer domesticus. Bila satu spesies terbagi atas sub spesies maka ditandai dengan nama ketiga , contoh passer domesticus  domesticus (untuk subspesies yang ada didaratan Eropa) dan passer domesticus niloticus (untuk yang berada di dataran rendah sungai Nil).
Usaha - usaha penertiban nama ilmiah telah dirintas secara internasional sejak tahun 1867 untuk tumbuhan, dan tahun 1898 untuk hewan. Dewasa ini kita telah memiliki kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (international Code of Botanical  Nomenclature) dan kode international Tata Nama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature).

1). Cara Menulis Nama Jenis
Ketentuan - ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan  sistem tata nama binomial adalah sebagai berikut:
a) huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, edangkan untuk kata penunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil semua . Contoh: Zea mays; Zea = genus, mays = spesies
b) Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf miring (tanpa garis bawah). contoh: Zea mays bila dicetak atau ditulis tangan ; Zea mays bila diketik.
c) Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kedua kata tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.

Tatanama Tumbuhan
1.Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.

2.Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.

3.Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.

4.Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.

5.Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.

6.Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.

7.Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.

8.Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara sembarang.

9.Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.

10.Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah dalam bentuk singkatan.

Klasifikasi

1.Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki.

2.Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.

3.Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.

4.Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.

5.Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).

6.Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.

7.Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.

8.Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.

9.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.

10.Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain.

Identifikasi

Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.

Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.

Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT.

Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.

Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.

Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.

Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.

Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.

Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.

Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan

4. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan

Dalam pengklasifikasian tumbuhan perlu diperhartikan beberapa kriteria sebagai berikut.
a. Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
b. Organ perkembangbiakannya.
c. Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar, atau merambat.
d. Struktur jaringan pengangkut (Xilem dan Floem).
e. Tipe silinder pusat (stele), ada tiga tipe stele yaitu: Protostele, sifonostele, dan diktiostele.
f. Bentuk dan ukuran daun ; dikenal dua macam bentuk dan ukuran daun yakni, makrofil dan mikrofil.
g. cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). pada cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet atau isogamet.
h. Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menetukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.


6. Identifikasi Hewan dan Tumbuhan

Identifikasi mahluk hidup berarti suatu usaha menemukan identitas suatu mahluk hidup. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. cara yang paling pouler yakni dengan membandingkan tumbuhan / hewan yang ingin diketahui dengan gambar didalam buku atau antara tumbuhan dengan material  herbarium yang sudah diketahui identitasnya.
identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian tubuh yang menunjukkan sifat - sifat khusus penunjuk adanya  keanekaragam morfologis, antara lain:
- susunan kulit dan modifikasinya.
- susunan alat gerak,
- susunan bagian - bagian tubuh (kepala - badan - ekor)  dan modifikasi hubungannya,
- susunan endoskeleton ,
- susunan gigi,
- lubang hidung,
- susunan alat pendengaran bagian luar,
- susunan mata, dan lain - lain.
Identifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat bagian tubuh tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai penunjuk adanya keanekaragaman tumbuhan, misalnya sifat - sifat morfologi yang ditampakkan oleh:
1. Daun ,a tata daun b.bentuk daun, c bentuk tepi daun.d pangkal daun, e pertulangan daun
f. sifat - sifat permukaan daun
2. Bunga ,A.bagian_bagian bunga,B,bagian organisasi bunga,C.tata dan susunan bunga
3. Buah, ranting, kulit batang, dan sifat akar tumbuhan.       

Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan. Namun demikian, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan pengelompokan (klasifikasi) berdasarkan contoh-contoh ini.
Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem klasifikasi.

Klasifikasi
1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki.
2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.
3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.
4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.
5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
6. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.
8. Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.
9. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.
10. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain.

Identifikasi
1. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
2. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.
3. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT.
4. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
5. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.
6. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.
8. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.
9. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.
10. Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.

TAKSONOMI TUMBUHAN
Identifikasi
1. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
2. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.
3. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT.
4. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
5. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.
6. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.
8. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.
9. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.
10. Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut sifat fisik yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (kepastian terakhir) adalah Kingdom(kerajaan), Phylum atau Filum (tumbuhan)/Divisio (hewan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :

1. Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.

2. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).

3. Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya

4. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom:

Kingdom Monera
Para makhluk hidup di Kingdom Monera berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).

Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).

Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya [Physarum policephalius].
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopusorizae, mucor mue

Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Sel tumbuhan juga mempunyai dinding sel, plastida, dan ukuran vakuola yang cenderung besar (melebihi ukuran nukleus/inti). Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Title : Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Description : Klasifikasi Keanekaragaman Hayati        Sejak jaman dahulu, manusia mempunyai keinginan mengenal dan memanfaatkan keanekaragaman...

2 Responses to "Klasifikasi Keanekaragaman Hayati"

Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda

berlangganan artikel via email