Ulasan teori Harun yahya

Evolusi dan Teori Harun Yahya

ScienceAndri - kelemahan dan kelebihan teori Harun Yahya. Evolusi melalui mutasi dan seleksi alam pada saat ini adalah teori sentral dalam biologi, yang memberikan kerangka penjelasan bagi berbagai fakta dalam catatan fosil, keragaman hayati, pewarisan sifat, adaptasi, penyebaran, dan anatomi makhluk hidup. Teori evolusi yang sekarang diterima para ilmuwan biologi pertama kali dirumuskan oleh Charles Darwin dalam bukunya On The Origin of Species (1859). Pada 1940-an para ilmuwan dari tiga cabang biologi yaitu genetika, paleontologi, dan taksonomi menyempurnakan teori Darwin dengan melakukan sintesis antara konsep-konsep dan fakta-fakta yang ditemukan di ketiga bidang tersebut, menghasilkan Neo-Darwinisme yang kini menjadi dasar penjelasan pada hampir semua idang dalam biologi.

Harun Yahya telah mengajukan usul untuk menggantikan teori evolusi Darwin. Apabila Harun Yahya (HY) benar-benar telah meruntuhkan teori evolusi, tentunya mereka punya suatu teori lain untuk menggantikan kedudukan evolusi sebagai kerangka penjelasan berbagai fakta dalam biologi. Penulis merasa teori HY berhak menerima pertimbangan serius dari kalangan ilmuwan biologi. Apabila teori yang diajukan mereka bisa menjelaskan berbagai penemuan dalam biologi dengan lebih baik daripada kerangka penjelasan evolusi yang sekarang berlaku, maka akan terjadi suatu revolusi ilmiah besar, suatu pergeseran paradigma, ketika ide-ide lama yang telah usang digantikan oleh seperangkat teori baru yang lebih konsisten dengan kenyataan di alam.

Patut disayangkan bahwa Harun Yahya dalam Keruntuhan Teori Evolusi maupun karya-karya lainnya belum memberikan deskripsi sistematis atas teori yang mereka ajukan. Oleh karena itu penulis akan berupaya melakukan kajian sistematis atas teori Harun Yahya, berdasarkan penafsiran penulis atas isi Keruntuhan Teori Evolusi. Berikut adalah dalil-dalil utama Teori Harun Yahya:

1. Jenis-jenis makhluk hidup tak bisa berubah. Tidak mungkin terjadi perubahan dari satu bentuk makhluk hidup ke bentuk lainnya, misalnya dari ikan menjadi amfibi dan reptil, reptil ke burung, atau mamalia darat ke paus.
2. Tiap jenis makhluk hidup tidak bekerabat satu sama lain dan diturunkan dari leluhur yang sama. Masing-masing merupakan hasil dari suatu tindakan penciptaan tersendiri.
3. Seleksi alam sebagaimana ditemukan Darwin adalah kaidah yang berlaku di alam, namun tidak pernah menghasilkan spesies baru.
4. Tidak ada mutasi yang memberikan keuntungan berupa peningkatan kelestarian makhluk hidup. Selain itu, mutasi tak menambah kandungan informasi dalam materi genetis makhluk hidup.
5. Catatan fosil tak menunjukkan adanya bentuk transisional, serta menunjukkan penciptaan tiap kelompok makhluk hidup secara terpisah.
6. Abiogenesis (kemunculan makhluk hidup dari materi tak-hidup) tak mungkin terjadi.
7. Kerumitan dan kesempurnaan yang ditemukan pada tubuh dan DNA makhluk hidup tak timbul karena kebetulan, namun merupakan bukti bahwa ada yang merancang kerumitan tersebut.
8. Materi dan persepsi kita adalah ilusi; yang nyata adalah ALLAH, yang meliputi segalanya.

Kekuatan suatu teori dalam sains diukur dari kemampuannya menjelaskan fakta-fakta yang ada. Apabila teori Harun Yahya bisa menjelaskan fakta-fakta dalam biologi lebih baik daripada teori evolusi Darwin, maka tentunya para ilmuwan harus bersedia membuang teori Darwin dan mengakui kekuatan teori Harun Yahya.

Sebelum kita mulai mempertimbangkan teori Harun Yahya, menarik juga untuk dicermati bahwa ada pula pihak-pihak lain yang mengajukan teori yang mirip dengan teori Harun Yahya. Tentunya hal tersebut tak mengherankan, mengingat teori evolusi melalui seleksi alam pun ditemukan secara terpisah oleh dua orang, yakni Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Philip Johnson, seorang profesor hukum di Universitas Berkeley dan penulis buku Darwin on trial, juga mengajukan kritik terhadap teori Darwin. Walaupun Johnson juga tidak menjelaskan terperinci mengenai teorinya, penulis menemukan banyak kesamaan dalam pandangan mereka (kecuali pada poin 8 ringkasan teori HY). Johnson dkk. menyebut teorinya sebagai ‘teori Desain Cerdas (Intelligent Design Theory)’. Seorang staf Harun Yahya, dalam komunikasi pribadi dengan penulis, juga menyatakan bahwa teori yang mereka ajukan adalah Desain Cerdas. Beberapa ilmuwan yang keberatan dengan teori Harun Yahya mengajukan argumen bahwa Harun Yahya tak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai untuk mengajukan teori biologi (Adnan Oktar pernah kuliah di jurusan Seni Murni di Universitas Mimar Sinan). Penulis menganggap keberatan tersebut tidak kuat. Charles Darwin sendiri tidak memiliki pendidikan biologi formal, melainkan pendidikan kependetaan dan kedokteran (serta melakukan penelitian dan pengamatan selama bertahun-tahun) ketika mengajukan teori evolusi.

Teori Harun Yahya dan fakta Teori Harun Yahya menggunakan desain sebagai pengganti evolusi untuk menjelaskan kerumitan struktur dan keragaman kehidupan. Bila teori mereka lebih baik daripada evolusi, maka penjelasan desain seharusnya bisa diterapkan pada tiap peristiwa pada sejarah kehidupan di Bumi. Tentunya tidak logis bila penjelasan desain hanya diterapkan pada beberapa kasus (misalnya kejadian manusia) namun pada kasus lain penjelasannya diserahkan pada evolusi. Asal-usul dari tiap jenis makhluk hidup harus bisa dijelaskan sebagai tindak penciptaan terpisah, apabila teori Harun Yahya benar.

Mari kita menerima teori HY sebagai suatu penjelasan yang serius atas fakta-fakta yang ada di alam. Menurut HY, kerumitan yang ditemukan pada tubuh makhluk hidup harus merupakan hasil ciptaan Sang Pencipta. Jelas bahwa kerumitan tersebut bisa ditemukan di berbagai makhluk hidup. Salah satu contoh struktur rumit yang ditunjukkan adalah mata trilobita. Trilobita adalah artropoda (hewan beruas) yang menyerupai kepiting dan serangga, yang hidup di dasar laut pada 600-250 juta tahun yang lalu. Mata trilobita tersusun dari ribuan unit mata yang memiliki sistem lensa ganda yang rumit. Ahli geologi David Raup menyatakan bahwa mata trilobita memiliki desain optimal yang hanya bisa diciptakan oleh seorang perancang yang terlatih dan imajinatif. Tentunya masuk akal bila kita mengikuti usul Harun Yahya dan menganggap bahwa mata trilobita adalah bukti bahwa makhluk tersebut merupakan hasil suatu tindakan penciptaan tersendiri.
Teori harun yahya mengenai evolusi darwin
(kiri : mata trilobita, kanan: ilustrasi tampak punggung)
Walaupun demikian, ada satu kesimpulan yang sukar ditolak yang berasal dari penyebaran fosil trilobita: mata sempurna yang merupakan hasil desain optimal tersebut tidak berhasil mencegah mereka dari kepunahan. Tak ada manusia yang pernah melihat trilobita hidup di lautan, karena semua trilobita telah punah pada 250 juta tahun yang lalu. Penyebab kepunahan mereka masih diperdebatkan para ahli. Ada yang mengatakan mereka punah karena terjadi zaman es; ada pula yang mengaitkannya dengan munculnya pesaing baru seperti ikan dan kerang. Apapun penyebabnya, jelaslah bahwa desain trilobita tak bisa dikatakan sempurna. Kerumitan struktur mereka tak berguna menghadapi tekanan lingkungan pada 250 juta tahun yang lalu dan mendorong makhluk-makhluk yang dikatakan memiliki desain sempurna tersebut menuju kepunahan.

Trilobita bukan satu-satunya kelompok makhluk hidup yang telah punah. Dinosaurus, pterosaurus, kalajengking raksasa, mamut wol, macan gigi pedang, kesemuanya menurut teori HY adalah hasil tindakan penciptaan tersendiri yang memiliki struktur sempurna. Namun semuanya telah punah karena berbagai faktor: perubahan iklim, persaingan dengan hewan lain, bencana alam. Ada yang memperkirakan bahwa seluruh jenis makhluk hidup yang masih ada sekarang hanyalah 1% dari total jumlah jenis makhluk hidup yang pernah merasakan hidup di Bumi--dengan kata lain, 99% jenis makhluk hidup yang pernah ada di Bumi sekarang telah punah. Kini yang tersisa dari mereka adalah fosil-fosil yang tertanam dalam batuan. Sembilan puluh sembilan persen tindakan penciptaan terpisah berakhir dalam kepunahan. Tentunya segala fakta tersebut menunjukkan bahwa ‘desain’ makhluk hidup tidak sempurna. Penjelasan ‘desain sempurna’ bisa diterapkan pada beberapa fenomena di alam, seperti mata trilobita, struktur sel, peranti terbang pada burung, kerumitan DNA, dan sebagainya. Tentunya penjelasan tersebut bisa digunakan pada semua fenomena kerumitan struktur makhluk hidup, bukan? Mungkin saja. 

Di antara alat indera manusia, indera penciuman kurang berkembang. Dibanding hewan lain, seperti hiu, anjing, atau tikus, indera penciuman manusia kurang peka. Akan tetapi, perbandingan gengen yang membentuk organ penerima rangsang baubauan pada manusia dan tikus (Rouquier dkk. 2000; Liman & Innan 2003) menunjukkan bahwa gen-gen tersebut pada tikus berfungsi sempurna dan memberi kemampuan penciuman yang baik pada tikus, sedangkan pada manusia sebagian besar gen tersebut rusak, tidak berfungsi. Memang, bisa dikatakan bahwa manusia tidak didesain untuk memiliki penciuman yang tajam. Akan tetapi mengapa desain manusia harus juga menyertakan gen-gen rusak? Bukankah bila tubuh manusia didesain dengan sempurna, tidak perlu ada gen-gen rusak tersebut dalam DNA kita? Teori Harun Yahya juga harus bisa menjelaskan penyebaran geografis makhluk hidup di berbagai benua, atau biogeografi.  

Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan bahwa makhluk hidup berevolusi melalui seleksi alam berdasarkan penelitiannya atas penyebaran hewan di kepulauan Indonesia. Bagaimanakah teori Harun Yahya akan menjelaskan fakta biogeografi? Boleh jadi, penjelasannya adalah bahwa Sang Desainer menciptakan tiap makhluk hidup pada tempat yang sesuai dengannya. Masuk akal, bukan? Mungkin saja memang demikian. Akan tetapi bisa juga dipertanyakan mengapa Australia, misalnya, memiliki fauna khas yang didominasi mamalia berkantung--kanguru, koala, dan sebagainya. Benua tersebut memiliki iklim kering yang bisa ditemukan juga di tempat lain, seperti Afrika utara dan Amerika utara bagian barat, namun faunanya amat berbeda. Anehnya, Papua yang berdekatan dengan Australia namun beriklim tropis dan basah memiliki fauna yang mirip dengan Australia kasuari, kanguru, dan sebagainya. Iklim dan keadaan alam Papua tidak berbeda dengan misalnya Kalimantan atau Kamerun, namun di sana Sang Desainer menciptakan fauna yang mirip dengan fauna Australia. Entah kebetulan atau tidak, keputusan Sang Desainer bersesuaian dengan sejarah geografis Papua dan Australia, yang dahulu tergabung menjadi satu benua.

Teori evolusi menjelaskan keberadaan dua fauna yang mirip tersebut sebagai hasil dari adaptasi dan seleksi alam dari mamalia purba yang berada di Australia dan Papua sebelum terpisah. Sedangkan klaim teori HY bahwa tiap makhluk hidup diciptakan di tempat yang sesuai tidak berlaku di sana. Tidak ada fakta yang lebih jelas membantah penjelasan teori HY terhadap biogeografi daripada introduksi berbagai hewan Asia, Afrika, dan Eropa ke Australia. Unta, yang menurut teori HY diciptakan khusus untuk gurun Afrika dan Asia tengah, ternyata sesuai dengan gurun Australia. Sejak didatangkan oleh para imigran Afghan ke Australia pada abad ke- 19, banyak unta yang menjadi liar kembali dan hidup bebas di gurun. Mengapa Sang Desainer tak menciptakan unta di Australia, bila unta memang cocok hidup di sana? Penulis kesulitan mencari penjelasan tentang ini dalam teori Harun Yahya. Biogeografi terus memaksa para ahli biologi untuk mengakui bahwa komposisi fauna suatu daerah selalu tergantung pada sejarah dan kesinambungan garis keturunan (continuity of descent).

Namun biogeografi hanya satu dari banyak jalur bukti yang akhirnya mendorong perumusan teori evolusi. Kehidupan yang ada di Bumi tidak selalu seperti yang kita lihat sekarang. Kita bisa mengetahuibentuk kehidupan di masa lampau dengan melihat fosil-fosil yang mereka tinggalkan. Bagaimanakah teori Harun Yahya menjelaskan kehidupan di masa lampau? Sama seperti kehidupan masa kini, tiap jenis makhluk hidup masa lampau juga adalah hasil tindakan penciptaan khusus. Tidak ada hubungan antara mereka dengan makhluk hidup yang ada sekarang. Harun Yahya mengajukan burung sebagai contoh desain yang sempurna. Penulis sepakat dengannya. Seluruh tubuh burung menunjukkan adaptasi yang baik untuk kehidupan menjelajahi udara--dua sayap, tulang-tulang yang ringan, bulu berstruktur rumit dan efektif, mata besar dan awas, dan lain-lain. Menurut teori HY, burung pastilah muncul tiba-tiba dalam sejarah alam tanpa ada pendahulu di masa lalu, sebagai akibat dari suatu tindakan penciptaan khusus. Benarkah demikian? Mari kita lupakan sejenak penjelasan evolusi yang menyatakan bahwa makhluk hidup masa lalu adalah leluhur makhluk hidup masa kini. Selanjutnya mari kita melihat seperti apa bentuk burung di masa lalu. Gambar 3a.

Teori Harun Yahya mengenai evolusi charles darwin

Teori Harun Yahya mengenai evolusi charles darwin
Rekonstruksi kerangka Protoavis texensis, burung purba dari Zaman Trias, 225 juta tahun yang lalu. Fosil (2 spesimen) ditemukan di Texas. Ilustrasi berdasarkan Chatterjee (1991). Gambar 3b. Rekonstruksi kerangka Archaeopteryx, burung purba dari Zaman Jura, 150 juta tahun yang lalu. Fosil (8 spesimen) ditemukan di Jerman. Ilustrasi berdasarkan Colbert & Morales (1991) dan Feduccia (1996). Gambar 3c. Rekonstruksi kerangka Microraptor gui, burung dari Zaman Kapur Awal, ±130 juta tahun yang lalu. Fosil (2 spesimen) ditemukan di Cina utara. Ilustrasi berdasarkan Xu dkk. (2003). Gambar 3d. Rekonstruksi kerangka Ichthyornis dispar, burung purba dari Zaman Kapur Akhir, ±70 juta tahun yang lalu. Fosil ditemukan di Texas. Ilustrasi berdasarkan Marsh (1880). Gambar 3e. Rekonstruksi kerangka burung modern, merpati (Columba livia). Gambar 3a,b,c,d menunjukkan bentuk burung dari zaman ke zaman. Burung telah ada di Bumi sejak 225 juta tahun yang lalu (Protoavis). Bagaimanakah teori Harun Yahya menjelaskan urutan fosil tersebut? Dalam Evolution deceit penulis menemukan penjelasan bahwa urutan fosil bukanlah bukti perubahan dalam satu garis keturunan sebagaimana dikemukakan para evolusionis, melainkan hanyalah urutan tindakan penciptaan. Penulis berasumsi bahwa tiap ‘tindakan penciptaan’ tersebut adalah suatu tindakan penciptaan terpisah, di mana hasilnya adalah satu makhluk hidup yang sempurna, utuh, dan tidak berhubungan dengan makhluk hidup yang ada sebelum maupun sesudahnya.

Suka atau tidak, konsekuensi dari penjelasan teori Harun Yahya adalah sebagai berikut: Sejak 3 milyar tahun keberadan kehidupan di Bumi, Sang Desainer baru berniat menciptakan burung untuk mengisi angkasa sekitar 200 juta tahun yang lalu. Burung pertama yang diciptakan, Protoavis dan Archaeopteryx, tidak mirip dengan burung yang ada sekarang, melainkan memiliki ciri-ciri reptil: memiliki gigi, sayap bercakar, dan tulang ekor yang panjang. Seratus juta tahun kemudian Sang Desainer menciptakan Ichthyornis yang sayapnya sudah tak bercakar dan tulang ekornya sudah memendek, seperti burung modern, namun paruhnya masih berisi gigi. Terakhir, tercipta burung modern yang kita lihat sekarang. Sang Desainer tidak langsung menciptakan burung modern, melainkan menciptakan dulu serangkaian burung purba yang awalnya mirip reptil, yang makin lama makin mirip burung modern, sampai akhirnya muncullah burung modern yang ada sekarang. Lupakan dulu penjelasan evolusionis yang menyatakan bahwa semua fosil tersebut terletak dalam satu garis keturunan. Menurut teori HY, tiap bentuk burung tersebut bukan merupakan bagian dari satu garis keturunan, melainkan hasil dari tindakan penciptaan terpisah. Bisa kita tanyakan, mengapa demikian? 

Apakah Sang Desainer perlu melakukan percobaan dulu sebelum menciptakan burung yang sempurna? Mengapa desain awal untuk burung memiliki ciri-ciri reptil seperti gigi, cakar, dan ekor panjang? Bukankah seorang desainer bisa merancang suatu makhluk hidup ciptaan, misalnya burung, tanpa perlu meniru desain makhluk hidup lain? Urutan perubahan bentuk yang ditemukan dalam catatan fosil tidak hanya pada burung. Para ahli paleontologi telah menemukan banyak urutan perubahan bentuk lainnya: dari ikan ke hewan berkaki empat (tetrapoda), reptil ke mamalia, garis keturunan kuda, garis keturunan gajah, mamalia darat ke paus, kera purba ke manusia. Dalam teori Harun Yahya, penjelasan yang ditawarkan adalah bahwa urutan tersebut adalah ‘urutan penciptaan’, yang memberi kesan bahwa Sang Desainer, yang mereka yakini menciptakan tiap bentuk tersebut secara terpisah, tidak mampu menciptakan makhluk hidup yang seperti kita lihat sekarang tanpa menciptakan bentuk-bentuk yang seolah-olah menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan di masa lalu. Atau, apakah Sang Desainer itu sengaja menciptakan urutan bentuk (yang tidak berhubungan secara keturunan) untuk meniru evolusi? Bila memang demikian, maka para ahli biologi memang telah tertipu oleh Sang Desainer, menyangka bahwa telah terjadi evolusi padahal yang sebenarnya terjadi adalah penciptaan terpisah. Mengapa Sang Desainer ingin menipu manusia?

Dalam menyerang teori evolusi Darwin, Harun Yahya menyatakan bahwa mutasi dan seleksi alam tidak mungkin menghasilkan spesies baru. Tidak ada mutasi menguntungkan, menurut mereka; semua mutasi hanya menghasilkan cacat pada makhluk hidup yang mengalaminya. Bagaimana menilai klaim ini? Mudah saja ditunjukkan bahwa ada mutasi yang bisa meningkatkan kelestarian (mutasi ‘menguntungkan’), seperti timbulnya kekebalan pada bakteri, kemampuan mencerna laktosa pada sebagian manusia, dan lain-lain. Namun penulis lebih tertarik membahas konsekuensi dari klaim tersebut bila memang benar, seperti yang diyakini para pendukung teori Harun Yahya. Mutasi adalah sesuatu yang selalu terjadi dalam proses perkembangbiakan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup adalah mutan, karena memiliki DNA yang berbeda dengan induknya. Bila tidak ada mutasi menguntungkan, maka makhluk hidup tidak bisa berbuat apa-apa apabila menghadapi perubahan lingkungan. Tidak akan ada adaptasi yang timbul, karena tiap mutasi hanya menghasilkan cacat. Digabungkan dengan penjelasan teori HY bahwa tiap jenis makhluk hidup adalah hasil dari tindakan penciptaan terpisah, maka konsekuensinya adalah bahwa setiap hasil ciptaan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menunggu punah, entah karena kalah bersaing ataupun karena pengumpulan efek buruk mutasi. Entah apa niat Sang Desainer yang dibayangkan Harun Yahya berbuat demikian.

Poin terakhir dari teori Harun Yahya yang bisa ditanggapi adalah pernyataan bahwa segala sesuatu adalah ilusi. Penulis berpendapat bahwa apabila segala sesuatu adalah ilusi, maka tidak ada gunanya kita berargumen menggunakan fakta-fakta yang ada di alam karena segalanya tidak nyata. Semua pernyataan, baik oleh evolusionis maupun Harun Yahya, didasarkan pada fakta-fakta yang sebenarnya hanya ilusi. Manusia hidup dalam dunia tak nyata yang ada dalam pikirannya sendiri, seperti dalam film The Matrix. Dan menurut teori Harun Yahya, pencipta dari segala ilusi tersebut adalah Tuhan, Sang Desainer. Tuhan menciptakan dunia ilusi di mana kita merasa hidup dan beraktivitas sehari-hari di dalamnya, dan apabila kita mati, kita dipindahkan dari dunia ilusi tersebut ke akhirat yang juga ilusi. Segalanya tidak nyata dan kita tak bisa lolos dari ilusi tersebut. Dan sekali lagi penulis bertanya, mengapa Sang Desainer perlu menipu kita.? 

Sang Desainer menciptakan berbagai fakta yang seolah-olah menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi, padahal sebenarnya tidak. Sang Desainer menciptakan dunia yang seolaholah nyata, padahal sebenarnya ilusi. Tuhan seperti apa yang dibayangkan oleh Harun Yahya? Kesimpulan Teori Harun Yahya sebagai suatu teori ilmiah bisa saja diajukan untuk menggantikan evolusi. Akan tetapi, sebagaimana telah ditunjukkan dalam tulisan ini, bila fakta-fakta di alam dijelaskan dengan teori Harun Yahya (desain cerdas dan penciptaan terpisah), maka ada beberapa kesimpulan mengenai Sang Desainer yang tak bisa dihindari, seperti bahwa ‘desain’ Sang Desainer tidak sempurna, Sang Desainer tidak bisa langsung menciptakan makhluk hidup seperti yang ada sekarang tanpa menciptakan pendahulu yang mirip dengan makhluk hidup jenis lain, Sang Desainer suka menyertakan hal-hal yang tak perlu dalam desainnya, bahkan bahwa Sang Desainer bermaksud menipu kita agar percaya bahwa sebenarnya terjadi evolusi dan sebenarnya ada dunia nyata yang bukan ilusi, padahal sebenarnya tidak! Yang demikian bukanlah pernyataan yang dibuat-buat untuk menjelekkan teori Harun Yahya, melainkan adalah konsekuensi logis dan teologis dari mempercayai teori Harun Yahya. Harun Yahya berusaha mengidentifikasi Sang Desainer yang dibayangkannya denga Allah; tetapi apakah Allah suka menipu makhluk-Nya? Mengapa mereka berusaha menjadikan Allah sebagai Sang Desainer yang mereka bayangkan?.
Satu hal yang menjadi perbincangan atau patut kita diskusikan adalah dari mana mahkluk hidup berasal..? atau bagaimana manusia pertama terbentuk..? tentunya kita sudah menemukan jawabannya apabila kita lihat dari sudut pandang "Agama", namun apabila kita lihat dari sudut pandang sains ? apakah kita sudah menemukannya,..? apakah teori evolusi bisa membuktikannya..???
silahkan anda berkomentar, bagaimana pandangan anda...???


DAFTAR PUSTAKA

Chatterjee, S. 1991. Cranial anatomy and relationships of a new Triassic bird from Texas. Phil. Trans. Roy. Soc. Lond. B 332: 277--342.

Colbert, E.H. & E. Morales. 1991. Evolution of the vertebrates: A History of The Backboned Animals. Wiley-Liss, New York.

Feduccia, A. 1996. The origin and Evolution of Birds. Yale Univ. Press, New Haven.

Harun Yahya (Adnan Oktar dkk.). 2001. Evolution Deceit 6th rev. Kültür Publishing, Istanbul

Liman, E. & H. Innan. 2003. Relaxed Selective Pressure on an Essential Omponent of Pheromone Transduction in Primate Evolution.
PNAS 100 (6): 3328--3332. Marsh, O.C. 1880. Odontornithes: A Monograph on The Extinct Toothed Birds of North America. Dalam Report of The Geological Exploration of The Fortieth Parallel vol.7: 1--201.

Miller, K. 1998. Finding Darwin’s God: A Scientist’s Search for Common Ground Between God and Evolution. HarperCollins, New York.

Rouquier, S., A. Blancher & D. Giorgi. 2000. The Olfactory Receptor Gene Repertoire in Primates and Mouse: Evidence for Reduction of The Functional Fraction in Primates. PNAS 97 (6): 2870--2874.

Xu Xing, Zhou Zhonghe, Wang Xiaolin, Kuang Xuewen, Zhang Fucheng & Du Xiangke. 2003. Four-winged dinosaurs from China. Nature 421: 335--340. 


Title : Ulasan teori Harun yahya
Description : Evolusi dan Teori Harun Yahya ScienceAndri - kelemahan dan kelebihan teori Harun Yahya. Evolusi melalui mutasi dan seleksi alam pada saa...

6 Responses to "Ulasan teori Harun yahya"

  1. ini jawaban saya tentang evolusi darwin! " teori evolusi memang tidak membahas nama tapi proses evolusi manusia yang si darwin YAKINI (kalo cuma MENDUGA bukan ilmuan tapi mama loren) bahwa manusia memiliki nenek moyang sama yaitu PRIMATA (U may ask to U'r teacher) atau bangsa kera tidak berekor seperti simpane,gorila dsb..
    THIS IS COMPLETELY STUPID MIND!!
    yang paling gampang buat buat matahin teori ini adalah klo memang teori evolusi benar itu seharusnya terjadi evolusi pada semua hewan karena mereka hidup pada masa yg bersamaan dengan manusia purba..
    kenapa cuma primata yang berevolusi kenapa bangsa unggas dll tidak ada yg berevolusi SEDIKIT saja mendekati manusia moderen?bukankah start mereka sama? MAHLUK BERSEL SATU?
    OK katakan cuma KEBETULAN ada seekor primata cakep yg cucunya nanti bernama AGNES MONICA,ANGELINA JOLIE atau LEE MIN HO. pertanyaanya kenapa ketika
    peneliti menemukan fosil manusia yang moderen (homo sapiens) hingga sekarang manusia tidak sedikitpun berevolusi? (kecuali munculnya banci dan waria) manusia tetap tegak,dengan ukuran,folume otak dll? apakah evolusi berhenti gitu aja? I don't think so.. karena dari awal manusia sudah di ciptakan sempurna seperti kita..
    anda ingin tau dari mana manusia pertama berasal? saya akan jawab jika anda juga tau berapa jumlah bulu kucing saya (tidak semua pertanyaan bisa di jawab oleh pikiran manusia yang terbatas) jika ada PERTANYAAN kemudian LOGIKA anda tidak bisa mencapai JAWABAN saat itulah IMAN yang menggantikan maka akan ada JAWABAN..
    gak ada manfaat dari teori yg mengada ada ini kata siapa dengan teori evolusi kita tau awal mula manusia moderen?
    apakan teori ini bisa menjelaskan kenapa bangsa atlantis yang hidup ratusan ribu tahun lalu bisa memiliki teknologi dan tata kota yang sangat maju? sedangkan nenek moyang dari lee min ho masih seekor kera bungkuk?
    teori yg bisa di revisi apabila salah tidak lebih dari 30% tapi jika sepenuhnya salah dan tidak bisa di buktikan that's just junk and u know where it must be..
    salah besar jika menurut anda sains itu tidak berdasar pada agama silahkan anda belajar sejarah lebih dalam lagi daripada sekedar mengkritik seseorang yang meyakini keimannya. saya yakin klo di tanya siapa pencetus yang mengutarkan bumi itu bulat? anda dengan PD jawab COPERNICUS!! teettoott wwrroongg..
    jauh sebelum emak copernicus masuk TK. Al – Din Al Tusi dan Ibnu Shatir sudah mengumumkan penelitian mereka kalau bumi bulat,lalu aljabar,pesawat terbang dan masih banyak lagi penemuan para ahli muslim yg di klaim oleh orang ornag sok tau macem darwin dan sebagai informasi dalam jurnal semua peneliti muslim tersebut menyebutkan bahwa landasan,pemikiran dll mereka dapat dari AL QUR'AN!!
    SO... yakini pemikiran logika tanpa iman dan jadilah seperti mesin yang tidak berperasaan..
    atau landasilan semua pemikiran dengan IMAN than u'll be HUMAN!! "

    ReplyDelete
  2. thanks broo komentnya yg bgtu pnas,,.
    cman dari ap yg kau smpaikan yg berhubngan dengan tdak stujunya kmu dengan teori evolusi charlez darwin, yang memiliki bukti yg cukup kuat dengn pnelitiannya di pulau galapagos broo. bukan hanya burung finch tetapi juga melihat pnyu yg ada di kpulauan itu brbeda dengan pnyu yag ada di pulau lain,,
    contoh dekatnya nih, kangguru yang ada di papua dan australia berbeda broo

    kesimpulan gua nih,, klau mmang teori darwin tdak benar,,.
    kmu juga ngga' punya bukti ats apa yang kamu sampaikan..,

    kita bicara ilmu pngetahuan,,
    jangan ngikutin agama dalam pembahasannya,,.
    tetapi dalam penerapan ilmu yg didapatkan..,
    Thanks

    ReplyDelete
  3. PertanyAan kuno ayam dan telur mana lbh dulu??ayam(mahluknya)lbh dulu,karena kulit telur terbentuk di dalam perut ayam

    ReplyDelete
  4. Dan mengapa dinosaurus punah,kalau dia hidup dengan kita,restoran padang rendang dinosaurus :),yg km sebut manusia purba,hanyalah seekor kera,dan knp ngga ada nuklir jaman kera,ngga ada ekplorasi yg mendasar kalau mereka berakal.se ekor kera memecahkan kerang di atas permukaan batu,tp se ekor kera tdk bisa berenang(logika),dan kalau manusia punya penciuman spt anjing,hiu,dll,knp ngga bisa terbang spt burung(ngga kena macet),kesempurnaan dan kese imbangan alam semesta ini,ALLAH lah yg merancangnya!dan setiap masa ada zaman

    ReplyDelete
  5. to naufael bwz;
    thanks kmentnya.,
    yg mnjdi pertnyaan skarg dri mna makhluk hidup berasal..? atau yg lebih simpel manusia pertama itu berasal dari mana..??
    jawaban sains plisss

    ReplyDelete
  6. Teori penciptaan manusia sudah dijelaskan dalam Alqur'an dan hadits,, perkara berikutnya adalah keimanan kita,sebagai orang beragama kita harus yakin akan berita dari kitab suci alqur'an,itu jadi modal utama,manusia pertama ya Adam AS yang diciptakan langsung oleh Alloh SWT..,,semua dijelaskan dalam Alqur'an,dalam Alqur'an juga sudah dijelaskan tentang penciptaan manusia dari setitik air yang hina..,,pemberian nyawa pada janin dst..,,
    Kalau kita bandingkan..,,teori darwin juga hanya berdasarkan dugaan, Darwin tidak hidup pada masa lampau dan tidak pula melihat secara langsung,,sementara Alloh SWT sudah memberikan kita berita2 dalam Alqur'an dan hadits Rosululloh SAW yang dipilih sebagai utusannya,Apakah kita akan percaya pada teori manusia yang tidak hidup pada masa itu, ataukah kita lebih percaya terhadap apa yang dikatakan pencipta..,,tentunya yang menciptakan jauh lebih tahu tentang apa2 yang Dia ciptakan daripada yang diciptakan..,,

    ReplyDelete

Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda

berlangganan artikel via email