SISTEM SARAF (Refleks pada tendon manusia)

SISTEM SYARAF
Kegiatan 1
A.      Judul      : Refleks pada tendon manusia
B.       Tujuan   : Mempelajari refleks tendon pada patella manusia
C.      Dasar teori
Refleks adalah respons otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute lengkung refleks. Sebagian besar proses tubuh involunter misalnya denyut jantung, pernapasan, aktivitas pencernaan, dan pengaturan suhu, serta respon otomatis misalnya sentakan akibat suatu stimuli nyeri atau sentakan pada lutut merupakan kerja refleks.
Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks adalah sebagai berikut (Ganong, 2008):
1.  Reseptor rangsangan sensoris : ujung distal dendrit yang menerima stimulus peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit.
2.   Neuron aferen (sensoris) : melintas sepanjang neuron sensorik sampai ke medula spinalis yang dapat menghantarkan impuls menuju ke susunan saraf pusat.
3.  Neuron eferen (motorik) : melintas sepanjang akson neuron motorik sampai ke efektor yang akan merespon impuls eferen menghantarkan impuls ke perifer sehingga menghasilkan aksi yang khas.
4.  Alat efektor : dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos kelenjar yang merespons, merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar.

Sifat Umum Refleks
Sifat umum refleks antada lain (Syaifuddin, 2009):
1. Rangsangan Adekuat
Rangsangan yang memicu terjadinya refleks umumnya sangat tepat (presisi). Rangsangan ini dinamakan rangsangan adekuat untuk refleks tersebut. Suatu contoh yang jelas adalah refleks menggaruk pada anjing. Refleks spinal ini timbul akibat rangsangan yang adekuat melalui rangsangan raba linier multipel, yang misalnya karena terdapat serangga yang merayap di kulit. Respons yang timbul adalah garukan hebat pada daerah yang terangsang.

2. Jalur Bersama Akhir
Neuron motorik yang mempersarafi serabut ekstrafusal otot rangka merupakan bagian eferen dari lengkung refleks. Seluruh pengaruh persarafan yang memengaruhi kontraksi otot pada akhirnya akan tersalur melalui lengkung refleks ke otot tersebut, dan karena itu dinamakan jalur bersama akhir (final common path).

3. Berbagai Keadaan Eksitasi dan Inhibisi Sentral
Penyebaran ke atas dan ke bawah di sepanjang medula spinalis karena pengaruh penggabungan daerah bawah ambang yang ditimbulkan oleh rangsangan eksitasi. Efek inhibitorik langsung dan prasinaps juga dapat menyebar. Efek ini umumnya bersifat sementara. Istilah keadaan eksitasi sentral dan keadaan inhibisi sentral digunakan untuk menggambarkan keadaan berkepanjangan yang memperlihatkan pengaruh inhibisi atau sebaliknya.

4. Habituasi dan Sensitisasi Respons Refleks
Keadaan bahwa respons refleks bersifat stereotipik tidak menghilangkan kemungkinan bahwa respons tersebut dapat berubah melalui pengalaman

D.      Alat dan Bahan
1.      Palu atau alat pemukul alat lainnya

E.       Hasil Pengamatan
No
Nama
Respon
1
 Andri Satolom
Terjadi Sentakan 
2
 Yolan Dunggio
Terjadi Sentakan 
3
 Nurmala Rahim
Terjadi Sentakan 
4
 Vitaria Hamid
Terjadi Sentakan 
5
 Yuningsih M.
Terjadi Sentakan 
Title : SISTEM SARAF (Refleks pada tendon manusia)
Description : SISTEM SYARAF Kegiatan 1 A.       Judul      : Refleks pada tendon manusia B.        Tujuan   : Mempelajari refleks tendon pada patel...

0 Response to "SISTEM SARAF (Refleks pada tendon manusia)"

Post a Comment

Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda

berlangganan artikel via email