PUSKESMAS - Di dalam sistem organisasi kesehatan berbagai negara, Puskesmas merupakan sebagai ”local health unit” yang peranannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat community centre. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan di negara-negara sedang berkembang. Karena pada negara-negara sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas di suatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaruan (inovasi) tidak saja di bidang kesehatan masyarakat melainkan juga kenyataan bagi usaha mordenisasi kehidupan masyarakat desa sekitarnya. Kehadiran puskesmas dapat diumpamakan sebagai “agent of change”.
Di dalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis, Kuncaraninggrat pernah mengungkapkan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat yang tradisional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakatnya untuk beberapa jenis kegiatan kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat tradisional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan atau pak mantri mula-mula jauh sebelum pelita.
Kebutuhan tersebut secara universal berlaku di manapun hingga unsur peranan kesehatan rakyat (kuratifnya) menduduki tempat yang baik di dalam “sub-sistem dan organisasi kemasyarakatan”. Dan di dalam tata urutan secara universal, Kuncaraningrat*) pernah menyampaikan sistematika system kebudayaan sebagaimana di bawah ini.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan.
2. System dan organisasi kemasyarakatan (di mana lembaga kesehatan berada di dalamnya).
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sistem mata pencaharian.
7. Sistem tehnologi dan peralatan.
Tata urutan itu mempunyai beberapa arti penting bagi siapa yang akan bekerja sebagai inovator agar sebelum ia ingin merombak sesuatu yang menyangkut aspek budaya ini, ia harus tahu sebelumnya yang akan diubah tersebut menduduki urutan kesekian dalam sistem kebudayaan tersebut. Makin terletak ke arah atas, maka tata urutan tersebut makin kuat kebudayaannya di dalam kehidupan budaya masyarakat. Makin ke arah bawah kedudukan sub-sistem tersebut, relative makin mudah untuk diubah dalam budaya masyarakat. Jelasnya aspek kesehatan dalam system no 2 di antara ketujuh sub-sub sistem sesungguhnya relative lebih stabil untuk bidang kuratif dipertahankannya. Karena setiap usaha yang berlangsung cepat merombak lembaga kesehatan kuratif yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat, adalah lebih sulit daripada merubah aspek dari sub-sistem yang ada di bawahnya.
Pada puskesmas sejak semula bagi masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan “klinik pak mantri” atau “klinik bu bidan (bukan dengan sebutan B.K.I.A.). Hal ini jauh sebelumnya sudah berakar di tengah-tengah masyarakat desa. Kemudian dengan diubahnya lembaga-lembaga pelayanan kesehatan (Balai Pengobatan dan B.K.I.A.) ini dengan sebutan istilah modern “Puskesmas” yang hari ini mulai populer, ternyata telah memakan waktu lama untuk dapat merubah kebiasaan dan pengenalan masyarakat terhadap istilah lembaga baru tersebut sebagai Puskesmas.
Pada puskesmas sejak semula bagi masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan “klinik pak mantri” atau “klinik bu bidan (bukan dengan sebutan B.K.I.A.). Hal ini jauh sebelumnya sudah berakar di tengah-tengah masyarakat desa. Kemudian dengan diubahnya lembaga-lembaga pelayanan kesehatan (Balai Pengobatan dan B.K.I.A.) ini dengan sebutan istilah modern “Puskesmas” yang hari ini mulai populer, ternyata telah memakan waktu lama untuk dapat merubah kebiasaan dan pengenalan masyarakat terhadap istilah lembaga baru tersebut sebagai Puskesmas.
Kedudukan Puskesmas yang juga mengemban fungsi-fungsi community centre, karenanya harus sejalan dengan tata-kebiasaan dan kehidupan masyarakat setempat, bila lembaga ini dikatakan berhasil dan diterima (adaptive) dalam budaya masyarakat. Dengan arti kata lain dapat dijelaskan, bila Puskesmas tersebut akan memisahkan diri dari kehidupan masyarakat, maka secara relatif nantinya akan lebih sulit untuk dapat diterima oleh dan sebagai suatu lembaga yang diharapkan bisa diterima “milik” masyarakat. Bila sudah berada dalam kondisi demikian sulit di dalam mengembangkan usaha-usaha Puskesmas oleh harapan apa yang disebut “trough organized community effort for. . . . .” sebagaimana sudah disiratkan dalam defenisi Public Health dari WHO di halaman-halaman depan buku ini.
Title : PUSKESMAS
Description : PUSKESMAS - Di dalam sistem organisasi kesehatan berbagai negara, Puskesmas merupakan sebagai ”local health unit” yang peranannya sebagai...
Description : PUSKESMAS - Di dalam sistem organisasi kesehatan berbagai negara, Puskesmas merupakan sebagai ”local health unit” yang peranannya sebagai...
0 Response to "PUSKESMAS"
Post a Comment
Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda