Evolusi Budaya

Evolusi Budaya

Evolusi merupakan suatu fenomena yang telah lama dikenal dalam bidang biologi. Fenomena yang berupaya dijawabnya tentunya adalah variasi dalam spesies dan juga dinamika variasi tersebut dari waktu ke waktu yang didapatinya melalui berbagai penemuan fosil. Ada 2 hal yang menentukan dinamilka yang terjadi dalam evolusi, yaitu variasi melalui mutasi yang bersifat random dan kekuatan seleksi. Dengan hanya menganggap bahwa evolusi berjalan secara acak, maka kita tidak mungkin mendapati adanya akumulasi dari sifat-sifat tertentu yang bisa beradaptasi dengan lingkungan. 
Namun dengan adanya proses seleksi, kita akan mendapati adanya kekuatan yang menghempang atau menghilangkan hasil mutasi yang tidak cocok dengan lingkungan dan memungkinkan perubahan yang memiliki tingkat kecocokan yang tinggi akan bertahan dan bahkan terakumulasi. Sifat-sifat dan karakteristik yang menguntungkan tersebut akan diturunkan pada generasi selanjutnya, yang juga akan mempunyai peluang untuk berubah membentuk variasi baru yang juga ikut terseleksi. Begitu seterusnya sehingga apa yang bisa kita lihat dari variasi yang ada sekarang merupakan hasil dari perubahan gradual dan akumulatif dari generasi yang simple hingga yang kompleks.
Teori evolusi sendiri pada dasarnya sudah lahir sejak lama, beberapa ilmuwan sebelumnya yang juga ikut berkontribusi pada teori ini diantaranya adalah Lamarck (1974) dan Geoffroy St. Hilaire (1830). Lamarck mengusulkan mekanisme “penurunan karakteristik yang diperoleh oleh suatu makhluk hidup, untuk menjelaskan adanya proses evolusi organisme dari sederhana menuju yang lebih kompleks. Spesies cenderung beradaptasi dengan lingkungannya dan berkembang melalui penggunaan atau tidak digunakannya organ tertentu dari spesies tersebut. Contoh sederhananya kijang, awalnya tidak bertanduk, namun menumbuhkan tanduknya untuk bertahan dari serangan pemangsanya. Sementara Hilaire menyatakan bahwa proses tersebut tidaklah kontinu, dimana variasi terjadi karena adanya karakteristik yang didapat dari induk sebelumnya. Ia sendiri tidak memperkuat teori ini dengan beberapa contoh mekanismenya.
Berbicara tentang evolusi manusia, kita tidak cukup berbicara mengenai evolusi biologis saja. Manusia bukan hanya makhluk biologis, tetapi juga sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia mengalami evolusi lain, yaitu evolusi kultur atau budaya. Manusia mempunyai tata cara hidup, kebiasaan dan norma dan aspek-aspek kultural lainnya yang senantiasa berubah dan menjadi kompleks dari waktu ke waktu. Suatu bentuk evolusi lain yang menjadikannya sebagai makhluk hidup yang paling dominan dan adaptif terhadap lingkungannya saat ini.
Evolusi budaya merupakan suatu proses evolusi atau prosos perubahan budaya yang terjadi hingga saat ini. Kita bisa mengamati bagaimana fakta akan evolusi tersebut dalam banyak hal, seperti dalam bahasa, gaya hidup hingga ke dinamika dalam sistem ekonomi.
Namun, harus disadari bahwa sistem sosial sendiri merupakan sistem yang tersusun atas ibanyak individu yang secara aktif berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain, saling bertukar informasi dan kemudian mentransmisikannya satu sama lain baik intra maupun inter-generasi. Ia merupakan sistem yang terbuka, yang beradaptasi dengan kondisi lingkungannya dan kemudian berubah secara dinamik dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan tersebut. Dalam persepektif hubungan mikro-makro, budaya merupakan suatu keadaan makro yang membrojol dari interaksi individu-individu di tingkatan mikro. Komunikasi antar individu dan pertukaran informasi dan ide diantara mereka, muncul sebagai sebuah kepercayaaan, norma, kebiasaan dan budaya secara umum. Jelasnya, budaya merupakan fenomena makro yang membrojol akibat hubungan interaksi, komunikasi dan saling pengaruh mempengaruhi diantara individunya
Seorang biolog Robert Boyd (2005), mengajukan beberapa proposisi terkait dengan evolusi budaya diantaranya:
  1. Budaya merupakan informasi yang didapatkan oleh suatu individu dari orang lain melalui pengajaran, imitasi atau bentuk pembelajaran sosial lainnya.
  2. Perubahan budaya haruslah dimodelkan sebagai suatu proses Evolusi Darwinian.
  3. Budaya merupakan sebahagian dari evolusi biologis.
  4. Evolusi budaya membuat evolusi manusia menjadi berbeda dengan evolusi makhluk hidup lainnya.
  5. Gen dan budaya berevolusi.
 Propoposi yang diajukan Boyd, pada dasarnya lebih di dasarkan pada fakta-fakta yang didapatinya dari kajian antropologi dan linguistik. Sebagai seorang biolog, ia mendapati bagaimana spesies yang secara genetik berkorelasi akan mempunyai budaya dan bahasa yang mirip satu sama lain. Namun dalam memodelkan bagaimana proses ini terjadi secara Darwinian, belum ada yang cukup baku yang diterima oleh para ilmuwan. Jawaban yang cukup menjanjikan datang dari konsep memetika, yang secara umum memandang bahwa sistem sosial dan budaya, tersusun atas unit hereditas yang dinamakan meme (karakter budaya).
Title : Evolusi Budaya
Description : Evolusi Budaya Evolusi merupakan suatu fenomena yang telah lama dikenal dalam bidang biologi. Fenomena yang berupaya dijawabnya tentunya ad...

0 Response to "Evolusi Budaya"

Post a Comment

Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda

berlangganan artikel via email