Pengajaran
Gereja: Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus
Syahadat ‘Aku Percaya’ menyatakan
bahwa rahasia sentral iman Kristen adalah Misteri Allah Tritunggal. Maka
Trinitas adalah dasar iman Kristen yang utama yang disingkapkan dalam diri Yesus. Seperti
kita ketahui di atas, iman kepada Allah Tritunggal telah ada sejak zaman Gereja
abad awal, karena didasari oleh perkataan Yesus sendiri yang disampaikan
kembali oleh para murid-Nya. Jadi, tidak benar jika doktrin ini baru ditemukan
dan ditetapkan pada Konsili Konstantinopel I pada tahun 359! Yang benar ialah:
Konsili Konstantinopel I mencantumkan pengajaran tentang Allah Tritunggal
secara tertulis, sebagai kelanjutan dari Konsili Nicea (325),
dan untuk menentang heresies (ajaran sesat) yang berkembang pada abad
ke-3 dan ke-4, seperti Arianisme (oleh Arius 250-336, yang menentang kesetaraan
Yesus dengan Allah Bapa) dan Sabellianisme (oleh Sabellius 215 yang membagi
Allah dalam tiga modus, sehingga seolah ada tiga Pribadi yang terpisah).
Dari sejarah Gereja kita melihat
bahwa konsili-konsili diadakan untuk menegaskan kembali ajaran Gereja
(yang sudah berakar sebelumnya) dan menjaganya terhadap serangan ajaran-ajaran
sesat/ menyimpang. Jadi yang ditetapkan dalam konsili merupakan peneguhan
ataupun penjabaran ajaran yang sudah ada, dan bukannya menciptakan ajaran baru.
Jika kita mempelajari sejarah Gereja, kita akan semakin menyadari bahwa Tuhan
Yesus sendiri menjaga Gereja-Nya: sebab setiap kali Gereja ‘diserang’ oleh
ajaran yang sesat, Allah mengangkat Santo/Santa yang dipakai-Nya untuk
meneguhkan ajaran yang benar dan Yesus memberkati para penerus rasul dalam
konsili-konsili untuk menegaskan kembali kesetiaan ajaran Gereja terhadap
pengajaran Yesus kepada para Rasul. Lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas
di dalam artikel terpisah, dalam topik Sejarah Gereja.
Berikut ini adalah Dogma tentang
Tritunggal Maha Kudus menurut Katekismus Gereja Katolik, yang telah berakar
dari jaman jemaat awal:
- Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya dan seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa; dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera seluruhnya ada di dalam Bapa, dan seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan seluruhnya di dalam Putera.
- Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu sama lain, yaitu di dalam hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
- Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan hubungan timbal balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu Allah.
Title : Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus
Description : Pengajaran Gereja: Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus Syahadat ‘Aku Percaya’ menyatakan bahwa rahasia sentral iman Kristen adalah Mi...
Description : Pengajaran Gereja: Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus Syahadat ‘Aku Percaya’ menyatakan bahwa rahasia sentral iman Kristen adalah Mi...
0 Response to "Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus"
Post a Comment
Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda