Mekanisme Kerja Urine

Mekanisme Kerja Urine - Meskipun data empiris menunjukan betapa hebatnya khasiat urine, kalangan medis masih tetap menganggap air seni merupakan air pembuangan hasil hasil metabolisme tubuh. Bahkan tegas tegas dinyatakan hampir semua zat yang terkandung dala air seni tidak berguna. Zat bermanfaatnya hanya sedikit, jumlah zat zat tersebut itupun sangat tergantung makanan yang di konsumsi.
Menurut Dr Iwan T Budiarso yang di kutip dari Intisari (2000), mengemukakan: ada sepuluh hipotesis cara kerja urine menyembuhkan suatu penyakit:
1.      Penyerapan dan Penggunaan Kembali Nutrien
Dari analisi yang telah dilakukan, diketahui urine mengandung banyak zat gizi, diantaranya mineral, vitamin, asam amino, serta garam. Sekalipun jumlahnya sedikit, dalam kondisi sakit kandungan nutrien dala urine itu sangatlah bermanfaat.
Ketika penderita mengidap penyakit kanker, saat kita minum urine, jaringan kankernya di serang, hancur dan berubah menjadi molekul-molekul protein. Molekul protein itu akan terbawa urine, dan ketika diminum kembali dia berubah menjadi antigen atau vaksin(autovacene). Juga molekul yang keluar dari tubuh kita sudah  dibioaktifkan sehingga mudah untuk bergabung dengan molekul yang lain menjadi zat baru yang berguna bagi tubuh.
2.      Penyerapan Kembali Hormon.
Selain zat gizi, air seni juga terkandung hormon, meskipun dalam jumlah kecil. Hormon Kortikosteroid misalnya. Hormon ini dapat mencegah infeksi dan mengobati asma, hey fever (semacam demam akibat alergi terhadap rumput kering),eksem dan rematik. Dalam air kencing munkin juga terikut melatonin yang berguna sebagai obat penang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bersifat anti kanker.
3.      Penyerapan Kembali Enzim
Enzim sering juga menjadi bagian dari urine. Enzim itu diantaranya urokinase, yang penting untuk penderita penyakit jantung. Urokinase ini merupakan obat yang bisa melenturkan dan melebarkan dinding pemuluh darah, mengencerkan sel darah merah, menghancurkan dan dan melarutkan sel darah sel darah merah menjadi encer dan aliran menjadi lancar, sehinga si penderita dapat tertolong.
4.      Penyerapan Kembali Urea
Urine juga mengandung urea, kandungan urea dalam urine berkisar 25-30 gr/hari. Fungsi urea itu dalam kencing ini membuat halus lentur dan bagus.
Ketika  kita meminum urine, sebagian urea yang di serap akan menuju hati untuk di pecah lagi menjadi glutamin. Glutami  ini merupakan protein esensial yang di perlukan untuk pembentukan dan pemeliharan jaringan otak saluran pencernaan, dan mukosa tubuh kita. Juga meningkatkan sistem imonologi.
Selain itu, urea mampu mengontrol tekanan  cairan seribrospinal, mengobati sickel cell anemia, melarutkan eksidat,  fibrin, dan jaringan mati pada luka, bertindak sebagai bakterisida dan virusida, serta mengobati gagal ginjal dan uremia.
5.      Efek Kekebalan
Antigen, antibodi dan alergen juga merupakan komponen urine. Keberadaannya bisa menstimulasi pembentukan antibodi humoral (IgE dan IgA) serta aeluler (T-Cells).
6.      Efek Bakterisida dan Virusida
Senyawa urea amoksida dan garam dalam urine, berperan utama dalam melawan virus dan kuman. Juga mencegah infeksi dan mengusur lalat pada luka.
7.      Terapi Garam.
Peranan urine seperti, pada terapi garam dapat dilihat para peyoga. Mereka menggunakan larutan garam untuk membersihkan tubuh dari dalam dan menyembuhkan asma, maag, gangguan pencernaan,dan sembelit. Larutan garam juga bisa mengencerkan dan melarutkan endapan lendir. Karenanya, larutan ini bisa di gunakan sebagai bahan OBH. Bahkan, larutan garam (dalam urine) dapat mempelancar metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah dan dan menghilangkan racun cairan dan jaringan tubuh.
8.      Efek Diuretik
Urine juga di  perkirakan bisa  bersifat diuerik tanpa tambahan minum air, jika kita minum air urine kita  sendiri, volume urine yang keluar berikutnya akan  bertambah. Ini terbukti pada kedua orang asal Taiwan yang terkubur reruntuhan bangunan akibat gempa. Keduanya mampu bertahan hidup selama dua hari hanya meminum urinenya sendiri.
Cairan urine menstimulasi cairan ginjal, meninkatka produksi urinedan membersihkan ginjal. Dengan di percepatnya sirkulasi darah, pad penderita rematik atau  pada penderita kelebihan asam urat seolah-olah terjadi pengelontoran asam urat.
9.      Teori Tramutasi
Menurutnya, hipotesis 1-8 lebih bersifat mekanistik. Sementara pada teori transmutasi, bersifat holistik Dalam teori ini pikiran dan tubuh merupakan satu kesatuan dan di dasarkan kepada pada sifat dinamika energi. Disini urine dianggap sebagai gambar hologram. Biofeed backnya tak ubahnya seperti laporan pemerikasan laboratorium saat kita memeriksa darah atau kencing. Begitu urine diminum badan kita secara computerized mengetahui letak kesalahan dalm tubuh.
Setelah tubuh di beritahu, tubuh lagsung mengubah zat yang bermacam-macam tadi menjadi zat yang dibutuhkan organ. Dengan demikian urine yang diminum kembali diubah sedemikian rupa agar dapat mgoreksi dan memilih keseimbangan fisiologi.
10.  Efek Psikologis.
Dalam dunia kedokteran, Plasebo pun, air biasa sudah bisa menyembuhkan tapi cuma 30 %. Kencing bukan placebo karena ada “isi”-nya. Yang terpenting kita memiliki modal keberanian. Menurut sekolahan yoga, kalau kita sudah dapat menaklukan rasa takut minum urine sendiri secara mental, spritual, dan fisik kita sudah menang.” Terapi urine adalah penyembuh secara mekanistik dan holistik pada tingkatan energi.

lihat video pembentukan urine dibawah ini !

Lihat Juga :
Title : Mekanisme Kerja Urine
Description : Mekanisme Kerja Urine - Meskipun data empiris menunjukan betapa hebatnya khasiat urine , kalangan medis masih tetap menganggap air seni ...

0 Response to "Mekanisme Kerja Urine"

Post a Comment

Panduan berkomentar :
1. Berkomentarlah sesuai topik artikel
2. Dilarang komentar SPAM
3. Check list notify me untuk mendapat pemberitahuan balasan komentar anda

berlangganan artikel via email